
"Saya akan bantu kakak saya membuat dan berjualan kue di Merak," kata Winda, pekerja di malam tempat hiburan malam di jantung
Kota Cilegon, ditemuai usai bekerja menemani tamu.
Menurut dia, sejumlah kue kering itu akan dibuat secara besar-besaran guna memenuhi pesanan sejumlah pelanggan. "Kakak saya kebetulan memang membuka home industry. Selain menerima pesanan pedagang kue kering di pasar, kakak saya juga menerima pesanan kue untuk supermarket," ungkapnya.
Sementara itu Alena yang bekerja di tempat hiburan paling ramai di Cilegon, mengaku akan menjadi pelayan restoran selama bulan Ramadhan. "Untungnya saya bekerja di tempat hiburan yang pemiliknya juga mengelola restoran terbesar dan termewah," ungkapnya.
Namun demikian, ia sedikit tidak tenang, mengingat bekerja di rumah makan pendapatannya tidak sebesar ketika menjadi pelayan di bar. "Tapi mau diapain lagi, ekonomi lagi sulit. Daripada saya pulang ke Carita, Pandeglang dan tidak bekerja," terangnya.
Lain halnya dengan Restu. Perempuan semampai ini memilih akan menjadi penjaga stand salah satu minuman berenergi. "Saya sudah diminta perusahaan minuman berenergi dan ditugaskan di salah satu mall Cilegon," terangnya.
Restu yang merupakan tulang punggung keluarganya di daerah Bumi Ayu, Jawa tengah mengaku menikmati hidupnya saat ini. "Saya jalani saja hidup ini, daripada saya meratapi nasib," imbuhnya
kompascom
No comments:
Post a Comment